PSIS Semarang saat ini sedang menghadapi situasi yang sangat mengkhawatirkan di BRI Liga 1 2024/2025. Krisis mental para pemain yang terus dihantui oleh tren buruk tanpa kemenangan membuat kans mereka untuk keluar dari zona degradasi semakin tipis. Sejak kemenangan terakhir mereka atas PSBS Biak pada 26 Januari 2025 dengan skor 3-1, Mahesa Jenar belum mampu meraih kemenangan lagi. Hal ini tentu saja berdampak besar pada kepercayaan diri para pemain yang semakin menurun.
Juru taktik PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, mengakui bahwa kondisi mental para pemain sangat mengkhawatirkan setelah beberapa pertandingan tanpa kemenangan. "Kami datang ke sini dengan catatan beberapa pertandingan belum pernah menang, dan itulah yang sempat memengaruhi kepercayaan diri para pemain," kata Ridwan. Tren buruk ini semakin terasa ketika PSIS Semarang kembali gagal meraih kemenangan dalam lawatannya ke markas Bali United pada pekan ke-31, yang berakhir dengan kekalahan 0-2.
Kepercayaan diri para pemain yang terus menurun semakin mempersulit upaya PSIS untuk keluar dari posisi mereka yang kini berada di peringkat ke-17 klasemen sementara dengan hanya mengoleksi 25 poin. Dalam 14 pertandingan putaran kedua kompetisi, tim besutan Ridwan ini hanya mampu meraih satu kemenangan, sebuah catatan yang semakin memperburuk harapan mereka untuk bertahan di kasta tertinggi Liga Indonesia.
PSIS Semarang kini menghadapi krisis yang sangat serius, baik secara mental maupun performa. Tanpa kemenangan, sangat sulit bagi mereka untuk menghindari degradasi. Dengan hanya tiga laga sisa, Mahesa Jenar harus berjuang habis-habisan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Meskipun secara matematis mereka masih memiliki kesempatan untuk selamat, namun segala sesuatunya bergantung pada kemampuan mereka untuk bangkit di pertandingan-pertandingan mendatang.
Bagi PSIS Semarang, periode putaran kedua ini merupakan yang paling mengkhawatirkan sepanjang musim. Jika mereka gagal mengatasi tekanan dan menambah poin di laga-laga terakhir, peluang mereka untuk bertahan di BRI Liga 1 akan semakin menipis. Kini, seluruh perhatian tim dan penggemar tertuju pada bagaimana mereka dapat keluar dari krisis ini dan bertahan di kompetisi tertinggi Indonesia.
Dengan kondisi semacam ini, pertanyaan besar pun muncul: Mungkinkah PSIS Semarang bisa selamat dari degradasi? Jawaban atas pertanyaan ini akan tergantung pada apakah mereka mampu mengatasi krisis yang sedang melanda dan menunjukkan karakter sebagai tim yang kuat dalam menghadapi tekanan. Waktu terus berjalan, dan PSIS harus segera menemukan cara untuk bangkit jika mereka ingin terus berlaga di Liga 1 musim depan.