Tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari empat korban yang diduga tertimbun longsor di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat. Operasi pencarian memasuki hari kelima pada hari Selasa, 3 Juni 2025, namun belum membuahkan hasil.
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, menyatakan bahwa pencarian telah dilakukan sejak pagi, tetapi dihentikan sementara karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan dan tingginya potensi longsor susulan. Pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya dengan diawali doa bersama.
Koordinator Lapangan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono, mengungkapkan bahwa ancaman terbesar dalam pencarian adalah potensi longsor susulan. Pemantauan pergerakan tanah dilakukan setiap 10-15 menit menggunakan alat total station milik PT Indocement. Informasi ini langsung dikirim ke tim SAR yang bekerja di zona merah.
Yusron menambahkan bahwa masa tanggap darurat pencarian korban dibatasi selama tujuh hari, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Cirebon. Setelah itu, akan dilakukan evaluasi bersama keluarga korban dan pemerintah daerah untuk menentukan langkah selanjutnya.
Menurut informasi dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM, terdapat sembilan titik patahan tanah yang aktif di area Gunung Kuda. Patahan terpanjang mencapai 100 meter dan masih terus bergerak. Kondisi geografis yang curam dan jenis tanah yang labil membuat aktivitas pencarian dilakukan dalam kendali ketat.
Keselamatan personel menjadi prioritas utama dalam setiap pergerakan tim SAR. Data yang dihimpun menyebutkan bahwa empat korban yang masih tertimbun adalah Muniah (45), Tono (57), Dedi Setiadi (47), dan Nurakman (51).
Berikut adalah rangkuman informasi penting:
Tanggal | Lokasi | Korban | Status |
---|---|---|---|
3 Juni 2025 | Gunung Kuda, Cirebon | 4 orang (Muniah, Tono, Dedi Setiadi, Nurakman) | Masih dalam pencarian |