Setelah dipecat oleh Persija Jakarta, Carlos Pena berbicara terbuka mengenai perasaannya terkait pemecatan tersebut. Dalam sebuah wawancara panjang yang disiarkan, Pena mengungkapkan bahwa ia merasa sangat sedih dan frustrasi dengan keputusan yang diambil oleh manajemen klub. Sebagai pelatih yang sudah berjuang bersama tim, Pena merasa terkejut dengan keputusan tersebut, mengingat masih ada sisa empat pertandingan di BRI Liga 1 2024/2025.

Pena, yang sudah mempersembahkan dua kemenangan dari 12 pertandingan terakhir di BRI Liga 1, mengakui bahwa situasi ini sangat sulit diterima. "Saya sedih dan frustrasi. Saya datang ke Persija dengan niat untuk memberikan yang terbaik, namun kenyataannya saya harus berpisah begitu saja," ujar Pena dengan nada penuh emosi.

Persija Jakarta memutuskan untuk mencopot Pena sebagai pelatih pada Kamis (1/5/2025), meskipun masih ada sisa empat laga yang harus dijalani. Keputusan ini diambil setelah Persija meraih hasil yang tidak memuaskan di beberapa pertandingan terakhir. Dengan perasaan kecewa, Pena mengungkapkan bahwa ia merasa tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mengubah nasib tim.

Dalam percakapan tersebut, Pena juga menyoroti tantangan yang dihadapi tim dalam beberapa pekan terakhir. "Kami berusaha keras, tetapi terkadang hasil tidak berpihak pada kami. Saya percaya dalam kualitas tim ini, namun beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana," tambahnya.

Meskipun demikian, Pena mengaku tetap berterima kasih kepada para pemain dan staf yang telah bekerja keras selama ia menjabat. Ia juga berharap Persija bisa segera bangkit dan meraih hasil yang lebih baik di sisa musim ini. "Saya berharap klub ini dapat kembali ke jalur kemenangan dan memberikan yang terbaik untuk para pendukung," ungkap Pena.

Keputusan pemecatan ini menjadi momen yang penuh emosi bagi Pena, namun ia berjanji untuk terus mendukung Persija dari jauh. "Ini adalah bagian dari perjalanan saya dalam dunia sepak bola. Saya akan terus mendukung klub dan berharap mereka sukses di masa depan," tutupnya.