
Pasangan ganda putra unggulan pertama di dunia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani, dikritik karena gagal menangani tekanan setelah tereliminasi di babak perempatfinal Singapore Open 2025.
Goh/Nur mengakui kekalahannya usai tiga hari berturut-turut menjadi pasangan peringkat satu di dunia.
Mereka kalah dalam dua set berturut-turut dengan angka 17-21 dan 15-21 ketika bertanding di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura pada hari Jumat, tanggal 30 Mei 2025.
Hasil tersebut secara bersamaan mengembangkan rekam jejak yang kurang menyenangkan untuk pasangan ganda putra Malaysia itu.
Sebab itu, Goh/Nur belum bisa mencapai tahap semifinal hingga saat ini sejak mereka memenangi turnamen India Open pada tahun 2025 yang lalu.
Mereka telah mengalami kegagalan di babak perempat final sebanyak tiga kali ketika bertanding dalam Kejuaraan Asia 2025, Malaysia Masters 2025, serta Singapore Open 2025.
Selama perjalanan mereka di Eropa, performa Goh/Nur justru menurun dengan tereliminasi di putaran kedua All England Open 2025 dan gagal melaju melewati tahap awal Swiss Open 2025.
Goh/Nur telah mendapatkan peringkatan tertentu sebelum ajang Singapore Open 2025 dimulai.
Mereka menerima pesan dari saudara kandung mantan pemain bulutangkis Malaysia, yaitu Razif Sidek dan Jalani Sidek.
Jalani Sidek lebih awal menegaskan kepada Goh/Nur bahwa menjaga posisi peringkat pertama adalah hal yang lebih kompleks dibandingkan dengan mendapatkannya.
Menurut Jalani, "Lee Chong Wei tak pernah tahu arti kata menyerah dan memiliki ambisi luar biasa untuk meraih gelar juara," sebagaimana dilaporkan oleh media tersebut. HarianMetro , Selasa (27/5/2025).
"Harapan saya juga bagi Sze Fei/Izzuddin," kata Jalani.
Timnya perlu memberikan bantuan semaksimal mungkin sementara mereka tetap berusaha dengan gigih.
"Bisa jadi puncak kapan pun, namun untuk bertahan di sana dibutuhkan sebuah tim dukungan yang solid," katanya.
Goh/Nur diingatkan agar berhati-hati lantaran mereka sekarang menjadi sasaran utama bagi pasangan lain yang ingin mengalahkannya.
Giliran Razif Sidek menyampaikan pendapatnya usai pasangan Goh/Nur dikalahkan di babak perempat final turnamen BWF World Tour Super 750 tersebut.
"Mereka kurang mampu mengatasi stres," ujar Razif tanpa basa-basi, sebagaimana dikutip. New Straits Times, Sabtu (31/5/2025).
Menempati posisi teratas dunia lebih mudah dibandingkan dengan mempertahankannya. Setiap orang mencoba untuk mengungguli Anda ketika Anda berada di puncak, dan tampaknya hal ini cukup sulit bagi mereka.
Razif, yang pernah menempati posisi puncak dunia di tahun 1990 berduka dengan kakaknya, Jalani Sidek, yakin bahwa Goh/Nur sudah kehilangan motivasi mereka.
"Mereka harus mengaudit dan menyamakan semua hal tersebut. Membuat kembali strategi, serta mencari jalan untuk menjaga prestasinya," ungkap Razif.
Mereka dahulunya sangat tajam dan membahayakan. Kini, mereka tampak agak hilang arah.
Razif menyebutkan bahwa performa mengecewakan di beberapa kejuaraan terbaru kemungkinan juga memiliki dampak.
Namun, Razif menggarisbawahi bahwa tak ada alasan untuk Goh/Nur terkait penurunan intensitas mereka.
Mereka berdua merupakan atlet penyerang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan tenaga, ketahanan, serta kesinambungan, dan saat ini saya tak menyaksikan atribut-atribut itu," jelas sang pemenang gelar All England sebelumnya.
Mereka pasti merasakan penurunan kondisi tubuh. Mereka tak se-sehat yang dulu pas selepas Olimpiade Paris.
"Tekanan mungkin merupakan bagian dari persamaan tersebut, namun mereka perlu mengatasi beban fisik agar dapat mencapai puncak," jelas Razif.