, Jakarta - Pertandingan final akan mempertemukan Paris Saint-Germain (PSG) melawan Inter Milan. Liga Champions yang akan berlangsung di Stadion Allianz Arena, Munich, Jerman pada hari Minggu pukul 02:00 WIB, tanggal 1 Juni 2025. Pelatih Luis Enrique mendorong timnya untuk membuat sejarah dengan meraih kemenangan pertama mereka dalam turnamen Eropa ini.

PSG kembali bermain di partai puncak Liga Champions untuk pertama kalinya sejak tahun 2020. Saat itu, pasukan under Thomas Tuchel tidak berhasil memboyong gelar karena dikalahkan oleh Bayern Munich. Jika dapat mengungguli Inter, PSG akan menyandang status sebagai klub kedua asal Prancis yang merengkuh trofi tersebut setelah Marseille sukses melakukannya pada tahun 1993.

Juara Ligue 1 diprediksi akan mengalahkan Inter walaupun tim dari Italia tersebut telah tiga kali menjadi pemenang Liga Champions. Meskipun demikian, Enrique pernah mencapainya ketika mengepalahi Barcelona meraih titel kelima mereka di ajang Eropa tahun 2015.

Pada konferensi pers mendekati laga tersebut, Enrique membahas tentang kemungkinan timnya untuk mengukir sejarah di Liga Champions. Dia menyatakan, “Bila kita sedang membuat sejarah, ini artinya kami melaksanakan hal-hal yang belum pernah dicapai oleh pihak manapun dalam klub ini.” Seperti dilansir dari sumber tersebut. ESPN Meskipun demikian, saya senang dengan cara berpikir para pemain ini. Kami sudah ada di posisi yang kita dambakan, namun kami berusaha semaksimal mungkin agar bisa memenangkan pertandingan.

Pelatih mantap Barcelona tersebut menyampaikan bahwa petualangan timnya dalam turnamen kali ini tak terbilang mulus. “Perjalanan yang panjang dengan banyak liku-liku, namun fakta bahwa kita sudah bertahan melalui persaingan ketat pada tahapan awal bisa jadi mempermudah situasi saat ini,” katanya. Dia pun tegas menyebut jika skuadnya sama sekali tidak merasa gugup untuk menghadapi laga puncak nanti.

Enrique menyebutkan bahwa dia kini telah berkembang menjadi seorang manajer yang lebih matang dan handal dibandingkan masa ketika memimpin Barcelona meraih gelar Liga Champions tahun 2015 setelah mengalahkan Juventus di Berlin.

Kini, sang pelatih berumur 55 tahun itu mengaku merasa tenang berkat kematangan diri. Dia berkata, "Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman sejak tahun 2015, sudah satu dekade lebih saya senior, sehingga saya mengeksplorasi banyak hal dengan tim saya karena ini merupakan momen istimewa untuk mereka."

Menurut dia, saat sang pelatih mengatur skuadnya, sasarannya tunggal: membuat semua pemain tampil optimal agar bisa meraih kemenangan di lapangan. Dia menyatakan, "Kami memiliki tim yang sering mencapai partai puncak. Semangat serta faktor psikologis amat diperlukan, namun hal itu bukanlah sesuatu yang baru bagi kami."

Selanjutnya, Enrique menyoroti harmoni dalam timnya dan dia mengakui bahwa dirinya tidak melakukan perubahan apapun. Dia berkata, "Saya mempunyai skuad yang fantastis dan mereka selalu melihat gelas sebagai setengah terisi penuh."