
.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada keraguan lagi bahwa cabang olahraga yang telah membawa pulang banyak prestasi internasional untuk Indonesia adalah bulu tangkis. Banyak kejuaran berbeda sudah disabet oleh para pemain bulu tangkis asal Indonesia di tingkat global. single event maupun multi event .
Akan tetapi, saat ini keadaannya tidak serumit dahulu. Terutama pada tahun 2025, atlet bulu tangkis asal Indonesia menghadapi tantangan dalam memperoleh gelar juara di kompetisi resmi BWF. Lebih jauh lagi, dari ketiga turnamen terakhir tersebut, mereka tidak hanya gagal mendapatkan gelar, namun juga belum ada satupun perwakilan Indonesia yang berhasil mencapai babak akhir di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Hal tersebut diketahui dan diterima oleh PP PBSI. Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran menyebut bahwa situasi bulu tangkis di Indonesia saat ini kurang memuaskan atau bisa dikatakan sebagai peringatan dini. Pernyataan itu dia berikan setelah menyelesaikan acara Wondr By BNI Sirkuit Nasional (Sirnas) A DKI Jakarta 2025 pada hari Sabtu, tanggal 31 Mei 2025 yang dilangsungkan di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Satu strategi yang mereka terapkan adalah melalui evaluasi rutin program Sirnas. Pada saat ini, PBSI mengerahkan atlet-atlet dari Pelatnas untuk bersaing pada turnamen Sirnas yang diselenggarakan di Jakarta dan Solo. Ini memberikan tambahan waktu bagi para pemain untuk meraih pengalaman bertanding. Diharapkan, partisipasi dalam Seri Sirnas dapat membangun ketangguhan psikologis guna menghadapi kondisi-kondisi pertandingan tertentu yang sulit ditemukan hanya lewat latihan sehari-hari.
"Saya mengakui secara bersama-sama bahwa belakangan ini kita tertunda dalam proses regenerasi. Dengan kehadiran Sirnas ini, saya rasa hal tersebut membantu kita memahami bahwa pencapaian adalah sesuatu yang normal, namun untuk kita ini menjadi peringatan merah yang tak boleh diabaikan," ujar Fadil.
Karena itu, kata Fadil, format Sirnas di masa mendatang akan ditinjau ulang dan dinilai kembali. Dia berharap pemenang Sirnas tidak hanya unggul di dalam negeri tetapi juga mampu bersaing ketika bertarung di luar negeri.
"Kita telah membahas hal ini dan di masa depan akan ada beberapa rapat bersama semua anggota provinsi, semua tim, serta semua legenda. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebiasaan menjadi pemenang dan tempat para juara dapat tetap dipelihara," jelasnya.
Menurut Fadil, posisi Indonesia sebagai kekuatan besar bulu tangkis di dunia perlu tetap dipertahankan. Dia menyebut bahwa segalanya berawal dari Sirnas.
Dia mengucapkan terima kasih kepada tim penyelenggara Sirnas di Jakarta yang telah berusaha keras agar turnamen dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.