, Jakarta - Paris Saint-Germain ( PSG ) dan Inter Milan akan berebut gelar juara Liga Champions 2024/2025 di partai final Allianz Arena, Munich, Jerman, pada hari Minggu, tanggal 1 Juni 2025, pukul 02:00 waktu Indonesia Barat.

Pertarungan tersebut ditayangkan secara langsung oleh SCTV . Live streaming -nya pun dapat dinikmati melalui Vidio dan Bein Sports .

PSG, tim asal Prancis, berusaha meraih juara pertama mereka di kompetisi ini. Dalam final tahun 2020, PSG dikalahkan oleh Bayern Munich di Lisbon. Sementara itu, Inter bertujuan untuk memperoleh gelar Liga Champions kelima mereka. Terakhir kali klub tersebut menyandang tropi adalah pada tahun 2010. Setelah ditanganinya Simone Inzaghi, Inter Milan harus puas melihat Manchester City menjadi juara dalam versi final 2023.

Pertandingan antara PSG dan Inter Milan akan menghadapkan dua pendekatan yang sangat berbeda. PSG dikenal karena kehebatan pemain tunggalnya serta kreativitas mereka, sementara Inter menonjol melalui kerjasama tim yang apik dan barisan bertahan tangguh.

Bagaimana keuntungan dan kerugian PSG serta Inter Milan? Silakan simak penjelasannya berikut ini, sebagaimana dilansir dari ESPN , laman PSG , dan laman UEFA :

Paris Saint-Germain (PSG)

Kelebihan:

Lini Ofensif dan Lini Tengah yang Kuat

PSG dinilai sebagai klub dengan gelandang tengah dan trisula penyerang paling hebat sejauh musim ini di Benua Biru. Tim tersebut mempunyai jumlah pemain berbakat dan inovatif dalam area tengah serta serangan mereka amat tajam, dengan Ousmane Dembele dan Bradley Barcola jadi top skor primadona.

Produktivitas Gol Tinggi

PSG secara rata-rata menghasilkan 2,8 gol setiap pertandingan dan cuma kecolongan 0,96 gol tiap laga di Ligue 1, yang menunjukkan keseimbangan baik pada ofensif maupun defensif.

Kekayaan Tim dan Strategi yang Adaptif

PSG mempunyai banyak pilihan di area tengah dan sisi lapangan, juga dapat menyesuaikan diri dengan beragam situasi dalam permainan. Mereka sanggup menjalankan bola atau pun bertindak lebih secara langsung bergantung pada tim lawan.

Penampilan Konsisten di Eropa

PSG telah mengatasi klub-klub besar seperti Liverpool dan Arsenal, membuktikan kekuatan Mental mereka serta jam terbang dalam pertandingan-pertandingan penting.

Kiper Tangguh

Gianluigi Donnarumma tampil sebagai salah satu kiper yang sedang dalam performa terbaiknya di Benua Biru dan kerap kali menjadi faktor penentu pada pertandingan-pertandingan penting.

Kekurangan:

Terkadang Kurang Klinis

PSG berulang kali tidak dapat mengambil keuntungan dari sejumlah kesempatan, seperti ketika mereka dikalahkan 0-1 oleh Liverpool pada leg pertama babak 16 besar.

Kemungkinan Celah pada Pertahanan Sisi Belakang bek Sayap

Achraf Hakimi sangat agresif, sehingga area di sekitarnya dapat dimanfaatkan tim lawan, khususnya para sayap dari Inter seperti Federico Dimarco.

Tekanan Mental

PSG terus berusaha mendapatkan gelar Liga Champions yang pertama mereka, oleh karena itu tekanan dalam pertandingan puncak dapat memengaruhi aspek mental tim dengan cara khusus.

Inter Milan

Kelebihan:

Pertahanan Paling Solid

Internazionale dikenal sebagai tim dengan pertahanan terkuat musim ini, berkat struktur tim yang tertata dengan baik dan penjaga gawang Yann Sommer yang dalam performa prima.

Struktur Tim yang Kuat

Inter merupakan sebuah tim yang solid, lebih fokus pada kolaborasi antar anggota dibandingkan dengan keunggulan individu. Mereka dapat bertahan dengan ketat serta melakukan serangan dengan efisien berkat adanya dua penyerang handal.

Sistem Dua Striker Unik

Formasi dengan dua striker (Lautaro Martínez dan Marcus Thuram) beserta dua winger bek (Dumfries dan Dimarco) dapat menjadi tantangan berarti untuk PSG yang kurang sering bertemu dengan strategi semacam itu pada tingkat kompetisi paling atas.

Bek Sayap Agresif:

Dumfries serta Dimarco cukup lincah dalam mendukung ofensif, hingga keduanya berada di posisi atas sebagai pemain yang paling banyak menyentuh bola di area penalty setelah kedua penyerang utama tim tersebut.

Mentalitas Tangguh

Inter menampilkan semangat yang luar biasa, berhasil membalikkan keadaan untuk mengalahkan klub-klub kelas berat seperti Barcelona dan Bayern Munich walaupun mereka kurang bisa mendominasi permainan.

Kekurangan:

Rentan Saat Tertekan

Terkadang Inter kekurangan disiplin dalam permainan dan rawan kebobolan gol secara cepat, sebagaimana dialami ketika berjumpa dengan Barcelona pada fase semifinal. Di laga tersebut mereka menelan tiga buah gol di pertandingan perdana dan hilang konsentrasi di titik-titik vital. Tingginya intensitas Paris Saint-Germain mungkin bisa memperlihatkan celah lemah itu.

Kurangnya Inovasi dari Sektor Tengah:

Inter agak kekurangan dukungan serangan dari area tengah, oleh karena itu amat tergantung pada gerakan wing-back dan juga si penyerang utama.

Keterbatasan Skuad

Inter belum mempunyai kekuatan dalam hal kedalaman tim seperti PSG, jadi bila pertandingan berlangsung sengit atau mencapai perpanjangan waktu, kondisi fisik para pemain serta pilihan cadangannya dapat menghadirkan tantangan tersendiri.

Faktor Finansial dan Pengalaman

Inter memiliki dana untuk pembelian pemain yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan PSG, serta menghadapi ketertinggalan dalam hal pengalaman bermain di partai final Eropa, karena PSG telah lebih banyak bertarung di pertandingan-pertandingan penting selama beberapa tahun belakangan ini.

Dalam pertandingan akhir Liga Champions mendatang, Inter dipandang sebagai tim yang kurang diunggulkan. Hal ini mungkin memberikan beban tambahan, namun juga dapat membebaskan tangan mereka untuk bermain tanpa rasa takut.